
Kepala Desa Banyudono, Nurhadi, mengatakan, kolam renang dan resto tersebut dibangun secara bertahap sejak 2017 dengan menggunakan Dana Desa lebih dari Rp 1,8 miliar.
“Tahun 2021 kolam renang ini sudah dibuka untuk umum, tetapi peresmiannya baru sekarang,” katanya.
Dijelaskan, Kolam Renang dan Resto Banyumili sebagai upaya untuk pemenuhan sarana olahraga dan kuliner dalam berwisata.
“Desa kami memiliki banyak mata air, dan kolam renang ini dibangun di tempat yang strategis untuk memudahkan masyarakat rekreasi ,” katanya.
Menurut dia, debit air masih besar, sehingga misalnya ke depan akan dibuat objek wisata air seperti Umbul Ponggok di Klaten, bisa.
Bupati Zaenal Arifin mengharapkan, kolam renang dan resto ini bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli desa. Sehingga mampu mewujudkan Banyudono sebagai desa yang mandiri.
“Disamping dapat membawa manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta mampu menggeliatkan roda perekonomian di wilayah Kecamatan Dukun,” katanya.
Ia menekankan pentingnya pengelola memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan pengunjung. Harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan karena Covid-19 belum berakhir.(https://mnews.id/)
EWRC Indonesia, Mengucapkan Selamat dan Sukses
atas Pelantikan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Boyolali
Ibu Dwi Suci Lestariana yang Juga Direktur Eksekutif EWRC Indonesia.